Yogyakarta. Sehari setelah menerima dana bantuan PNPM Mandiri Pariwisata 2011,
yaitu pada tanggal 7 Mei 2011, telah dibelanjakan beberapa item fisik
(sebagai sarana penunjang kegiatan pariwisata di kampung Dipowinatan),
yaitu antara lain: amplifier, mixer, DVD player, speaker, horn, mik dan
kabel penghubung. Bapak Warsito sebagai salah satu ketua KSM (Kelompok
Swadaya Masyarakat) yang membidangi masalah fisik kemudian mengundang
beberapa pengurus PNPM untuk menyaksikan perangkat sound system yang
telah beliau belanjakan sebelumnya.
Yang bisa hadir di kantor
Dipowisata malam itu, yaitu Bapak Ir. Marsito Merto (Mr. Tito), Bapak
Syamsubani, Bapak Warsito, Bapak A. Sigit Istiarto, Bapak Maryanto, dan
penulis.
Malam itu diperdengarkan lagu gending-gending jawa dari
perangkat sound system yang telah dibeli tersebut. Suara yang keluar
dari sepasang speaker ADC memang benar-benar mantap. Peralatan ini
nantinya akan digunakan untuk menyambut para tamu/ turis yang datang
berkunjung ke Dipowinatan. Sehingga akan menciptakan atmosfir yang
bernuansa jawa. Di bagian luar dipasang 2 horn, yaitu yang menghadap ke
selatan (di atas gedung Balai Warga) dan menghadap ke utara, ke wilayah
RW 02 (di atas tiang di pertigaan jalan kampung).
Selain sebagai
kegiatan penunjang pariwisata, sound system ini nantinya juga akan
dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyampaikan pengumuman-pengumunan
bagi seluruh warga kampung Dipowinatan. Pemanfaatan lain, yaitu
disewakan kepada warga yang kebetulan membutuhkan peralatan sound
system. Misalnya, dalam acara hajatan maupun di pelayatan. Masing-masing
dengan tarif yang berbeda. Dari sini akan bisa diperoleh dana
pemasukkan untuk kampung.
Dua minggu kemudian, pada tanggal 21
Mei 2011, para ketua RT/RW di Kampung Dipowinatan diundang ke Balai
Warga untuk melihat sarana fisik yang telah dimiliki oleh kampung
Dipowinatan tersebut. Umumnya mereka menyambut gembira.
Selain
peralatan sound system, dana batuan PNPM Mandiri Pariwisata ini juga
digunakan untuk membeli kursi seperti yang terlihat di dalam foto.
Disamping untuk menyambut para tamu/turis yang datang, kursi ini juga
bisa disewa oleh warga yang membutuhkan. Dengan harga yang telah
ditetapkan oleh kampung. Dari usaha menyewakan kursi ini, kampung juga
mendapat pemasukkan dana.
Dengan dana bantuan PNPM ini warga
kampung Dipowinatan dapat merasakan manfaat yang cukup banyak. Terlebih,
khususnya dalam hal menunjang kegiatan kepariwisataan.
(Dipowisata)