15 Jan 2012

Aksi Bersih Wisata Pantai Dan Kuliner Kreatif

Sulawesi Selatan. Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, menjadi lokasi aksi bersih pantai yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sabtu (14/1/2012). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, diperlukan usaha bersama untuk menjaga kebersihan pantai.
"Masyarakat lokal, TNI, pemda, baik kabupaten maupun kota, untuk menjaga bersama-sama. Tidak mungkin hanya satu bagian. Dan, jangan saling menyalahkan, 'Oh sampahnya dari sana, bukan dari sini'," ujar Mari.
Ia menambahkan, aksi bersih pantai bukanlah gerakan yang dilakukan pada satu hari ini saja. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mencanangkan aksi bersih pantai berharap aksi tersebut benar-benar dilakukan. Selain itu, katanya, kebersihan laut juga harus dijaga, di samping memperhatikan kebersihan pantai. Gerakan ini harus dilakukan lintas kabupaten/kota serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
"Saya dengar ada beberapa upaya mulai dari membersihkan sampah dari sungai, mengubah perilaku masyarakat, membuat tanggul, membersihkan pantai secara reguler," ungkap Mari.
Ia memaparkan, untuk menjadikan Manado dan sekitarnya sebagai destinasi wisata unggulan, salah satu kuncinya adalah kebersihan. Di luar alasan kesehatan, menjaga kebersihan pantai adalah untuk membangun kesejahteraan.
"Bisa kios-kios kuliner dilakukan perbaikan. Kuliner ini industri kreatif. Ibu-ibu yang berjualan di sini semua industri kreatif. Seperti tadi saya makan bubur manado campur mi, ini baru. Jadi, selalu ada inovasi baru. Bisa dikembangkan terus," jelasnya.
Dari pantauan Kompas.com, Pantai Malalayang merupakan pantai tanpa area pasir. Lokasi untuk wisatawan bersantai berada di ketinggian seperti tebing pendek. Di tempat bersantai ini juga terdapat tempat berjalan kaki yang beraspal dan jejeran kios-kios yang berjualan aneka makanan khas Manado.
Dari sini, pengunjung bisa duduk di tepi "tebing" yang di bawahnya adalah laut dengan tepian bebatuan. Kios-kios yang berada di sepanjang jalan untuk pejalan kaki hadir dalam tampilan sederhana, layaknya pedagang kaki lima dengan tenda sederhana dan tanah yang becek di kala hujan.
[Kompas]