Sulawesi Selatan. Kepastian perpanjangan layanan e-KTP di delapan kabupaten/ kota yang
menerapkan program tahap pertama ini diperoleh menyusul terbitnya surat
edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) awal Januari lalu.
“Jadi,sudah ada keputusan Mendagri untuk delapan daerah ini diperpanjang
sampai April 2012. Jadi, masih tersisa empat bulan harus dimanfaatkan
penuh agar program ini tidak membebani keuangan daerah masing-masing,”
ujar Kepala Biro Pemerintahan Daerah Pemprov Sulsel Hasbih Nur,kemarin.
Delapan daerah yang dimaksud, yakni Kota Makassar, Kabupaten Selayar,
Pangkep, Sidrap, Luwu Utara, Luwu Timur, Kota Palopo, serta Kabupaten
Bantaeng. Data yang diperoleh di Biro Pemerintahan Daerah,dari target
2,3 juta wajib KTP di delapan kabupaten/ kota, yang terlayani baru 70%
atau 1,6 juta warga. Dengan demikian, dari sisa waktu empat bulan yang
diberikan Pemerintah Pusat,terdapat 700.000 warga yang menjadi target
layanan e-KTP. “Sekarang posisi kami berada pada angka 70%.
Menurut saya, secara statistik seharusnya waktu empat bulan ini semuanya
bisa selesai,” katanya saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel. Kecuali
Kota Makassar yang sampai saat ini belum merampungkan 50% dari 1.096.999
warga yang menjadi wajib KTP. Kondisi tersebut diperparah dengan
keterbatasan alat yang disiapkan Pemerintah Pusat. Menurut dia,
seharusnya peralatan e-KTP di Makassar diharapkan mencapai 70 unit.
Hanya, peralatan di lapangan berjumlah 30 unit atau setiap kantor
kecamatan memiliki dua unit peralatan e-KTP. “Makassar sudah siap dengan
sumber daya manusia. Operator juga banyak, tapi tidak didukung
peralatan. Dulu sudah bermohon peminjaman 70 unit alat, tapi yang
dikirim hanya dua per kecamatan,” paparnya kepada wartawan. Adapun 16
kabupaten/kota lainnya baru akan memulai pendataan e-KTP pada 2012 ini.
Sekarang ini proses pemasangan alat dan jaringan telah berjalan dan
diharapkan bisa dimulai paling lambat Maret mendatang. Ke-16 daerah pada
tahap kedua ini diberikan deadlinehingga akhir Desember 2012 untuk
melakukan pendataan. “Kami harapkan Maret ini sudah bisa jalan. Kalau
terlalu mundur, kami takutkan jadi bermasalah,” tandasnya. _ wahyudi
[Depdagri]