12 Des 2011

5 Kecamatan Sentra Agropolitan Di Ciamis

Ciamis (9/12). Untuk meningkatkan perekonomian lokal dalam bidang peternakan, Bank Indonesia Bandung memberikan sejumlah bantuan untuk mengembangkan terciptanya kawasan agropolitan di Kabupaten Ciamis dengan memberikan bantuan awal kepada Gapoktan dan SMK Nurul Huda, Kabupaten Ciamis.

Dalam rapat koordinasi Pengembangan Agropolitan Kabupaten Ciamis di Ciamis, Jumat, Kepala Bank Indonesia Bandung Lucky Fathul Aziz Hadibrata mengatakan bantuan tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) itu berupa "screenhouse" Rp140 juta untuk Gapoktan Karangsari dan pembangunan kandang ayam model Rp105 juta untuk SMK Nurul Huda.

Dengan bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Kabupaten Ciamis. "Bantuan itu bisa menjadi pemicu dan stimulus bagi peternak untuk mengembangkan bisnis tersebut lebih lanjut," kata Lucky.

Dalam kesempatan itu Kepala BI mengatakan, program agropolitan yang dikembangkan di Ciamis untuk memberikan kontribusi yang tujuannya mensejahterakan petani dan peternak setempat.

Untuk itu, kata dia, pihaknya telah meminta kepada para pimpinan bank yang ada di Ciamis untuk tidak segan-segan menyalurkan kredit kepada para peternak dan petani.

Lucky menilai kawasan Priangan timur, khususnya Kabupaten Ciamis sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan agropolitan yang dapat menumbuhkan perekonomian di Jabar.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin mengatakan, wilayahnya memang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan agropolitan, karena dasarnya sudah ada sejak awal, sehingga tinggal dikembangkan lebih baik lagi dengan dukungan pihak perbankan.

Menurut Wabup, Ciamis memiliki lahan yang cukup luas dan didukung sumber daya alam dan telah memiliki komoditi unggulan yang sesuai dengan budaya lokal, seperti komoditas kelapa, kakao, padi, jagung, kopi, teh, ternak sapi, ayam dan ikan tawar maupun laut.

Selama ini, kata dia, Ciamis merupakan sentra penghasil komoditas palawija, holtikultura, peternakan dan perikanan terbesar kedua di kawasan Jawa Barat, sehingga nantinya akan berkontribusi bagi pengadaan pasokan pangan nasional .

Agropolitan yang tersebar di lima kecamatan itu seluas 270 ribu hektare sawah dan 435 ribu hektare perkebunan, akan menjadi harapan peningkatan perekonomian ke depan. "Untuk itu kami meminta dukungan dari semua pihak terutama pihak perbankan guna mewujudkan kawasan agropolitan tersebut," katanya.

Kelima Kecamatan yang akan dijadikan sentra agropolitan, kata dia, yakni Kecamatan Panumbangan, Cihaurbeuti, Panjalu, Lumbung dan Kecamatan Sukamantri. ***5***
(antarajawabarat)