1 Des 2011

RT 85 Miliki Bank Sampah Mandiri

BALIKPAPAN. Warga RT 85 Kelurahan Batu Ampar Balikpapan Utara tidak perlu menunggu waktu lama untuk merealisasikan pendirian Bank Sampah yang merupakan salah satu program guna terus meningkatkan kebersihan di kawasannya.
Sejak sebulan lalu, Bank Sampah yang diharapkan berfungsi bukan hanya sekadar menjadi tempat pembuangan sampah warga, tapi juga memiliki dampak positif dari keberadaannya yakni dapat meningkatkan sumber perekonomian warga RT 85 itu sendiri. Hal ini, disampaikan langsung Ketua RT 85 Batu Ampar Agus Bei saat berkunjung ke redaksi Balikpapan Pos, Selasa (29/11) malam.
Menurut dia, dengan beroperasi Bank Sampah di kawasannya merupakan bentuk nyata bukan wacana saja. Dan, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghargai arti sampah dan ikut mendukung Balikpapan Bersih. Bukan hanya itu, lanjutnya pendirian Bank Sampah Mandiri juga memberikan profit ke warga itu sendiri. “Alhamdulillah, sejak beroperasi sebulan lalu. Nasabah Bank Sampah Mandiri terus bertambah. Otomatis semakin banyak nasabah, semakin banyak keuntungan yang diperoleh warganya,” kata Agus Bei, yang juga Ketua KNPI Balikpapan Utara.
Lanjut Agus Bei yang juga pencetus ide Bank Sampah Mandiri, lantaran pembuatannya merupakan hasil swadaya masyarakat RT 85 dan bantuan dari Wahana Lingkungan Balikpapan bersih (Wahibar) yang begitu peduli dengan keberadaan Bank Sampah mandiri di RT 85 Batu Ampar. Untuk lahan sendiri, Agus Bei memanfaatkan lahan kosong.
Keberadaan Bank Sampah Mandiri RT 85 patut menjadi contoh RT lainnya di Balikpapan, dengan adanya Bank Sampah itu bukan hanya menjadikan sampah bernilai dengan mendatangkan keuntungan, mampu menarik simpati warga akan pentingnya buang sampah, secara tidak langsung membantu peran pemulung dalam mengumpulkan sampah hingga menjadi bernilai jual.
“Metode penjualan sampah bener-bener menguntungkan, setiap satuan sampah yang telah dibedakan jenisnya, organik dan non organik memiliki nilai sendiri,” tambahnya.
Untuk menjalankan fungsi Bank Sampah Mandiri tersebut, Agus Bei dibantu 13 anggota lainnya, termasuk 10 orang sebagai penimbang dan pemisah sampah.
“Nasabah bisa mengambil uang hasil penjualan sampahnya kapan saja. Yang jelas, semakin banyak tabungan sampahnya semakin banyak tabungan uang hasil penjualannya,” ucap Agus Bei yang juga berandil besar membawa RT 85 masuk nominasi CGH Award 2010 itu.(bp-7)


Tiap RW di Jakpus Diminta Miliki Bank Sampah

Jakarta. Ketua Tim Penggerak PKK Jakpus, Hj Rusmiati meminta agar bank sampah diperbanyak di setiap kelurahan karena sangat membantu penanganan dan pengelolaan sampah di masyarakat.
“Kalau bisa setiap RW mempunyai bank sampah, sehingga sampah lingkungan dapat dikelola dan dimanfaatkan jadi sesuatu yang menghasilkan,” jelas Hj Rusmiati saat mengunjungi RW 02 Kelurahan Kwitang, Senen, kemarin. Hadir Camat Senen, M. Anwar dan Lurah Kwitang, Ishran Prasetiawan.
Istri Walikota Jakpus tersebut meninjau pengelolaan bank sampah di RW 02. Kepada kader-kader PKK di RT dan RW diminta menyosialisasikan kepada warga, agar sampah sebelum dibuang dipilah dahulu.
“Kalau ada sampah bekas botol minuman dapat dikumpulkan dan disetor ke bank sampah sehingga bisa menghasilkan. Saya harap RW lain meniru RW 02 Kwitang,” katanya.
HARGA SAMPAH
Koordinator bank sampah RW 02 Kwitang, Fikri, menjelaskan, bank sampah baru tiga bulan namun banyak warga yang menyetorkan sampahnya. Baik sampah botol bekas minuman mineral, koran bekas, kardus dan lain-lain. Harga beli sampah botol minuman mineral kotor Rp2.000,- dan yang bersih Rp4.000.(tarta/b)

Poskota
gambar : hidayatulloh