Ciamis (9/12). Untuk meningkatkan perekonomian lokal dalam bidang peternakan, Bank
Indonesia Bandung memberikan sejumlah bantuan untuk mengembangkan
terciptanya kawasan agropolitan di Kabupaten Ciamis dengan memberikan
bantuan awal kepada Gapoktan dan SMK Nurul Huda, Kabupaten Ciamis.
Dalam rapat koordinasi Pengembangan Agropolitan Kabupaten Ciamis
di Ciamis, Jumat, Kepala Bank Indonesia Bandung Lucky Fathul Aziz
Hadibrata mengatakan bantuan tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) itu
berupa "screenhouse" Rp140 juta untuk Gapoktan Karangsari dan
pembangunan kandang ayam model Rp105 juta untuk SMK Nurul Huda.
Dengan bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian di Kabupaten Ciamis. "Bantuan itu bisa menjadi pemicu dan
stimulus bagi peternak untuk mengembangkan bisnis tersebut lebih
lanjut," kata Lucky.
Dalam kesempatan itu Kepala BI
mengatakan, program agropolitan yang dikembangkan di Ciamis untuk
memberikan kontribusi yang tujuannya mensejahterakan petani dan peternak
setempat.
Untuk itu, kata dia, pihaknya telah meminta
kepada para pimpinan bank yang ada di Ciamis untuk tidak segan-segan
menyalurkan kredit kepada para peternak dan petani.
Lucky
menilai kawasan Priangan timur, khususnya Kabupaten Ciamis sangat
berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan agropolitan yang dapat
menumbuhkan perekonomian di Jabar.
Dalam kesempatan yang
sama Wakil Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin mengatakan, wilayahnya memang
sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan agropolitan, karena
dasarnya sudah ada sejak awal, sehingga tinggal dikembangkan lebih baik
lagi dengan dukungan pihak perbankan.
Menurut Wabup,
Ciamis memiliki lahan yang cukup luas dan didukung sumber daya alam dan
telah memiliki komoditi unggulan yang sesuai dengan budaya lokal,
seperti komoditas kelapa, kakao, padi, jagung, kopi, teh, ternak sapi,
ayam dan ikan tawar maupun laut.
Selama ini, kata dia,
Ciamis merupakan sentra penghasil komoditas palawija, holtikultura,
peternakan dan perikanan terbesar kedua di kawasan Jawa Barat, sehingga
nantinya akan berkontribusi bagi pengadaan pasokan pangan nasional .
Agropolitan yang tersebar di lima kecamatan itu seluas 270 ribu
hektare sawah dan 435 ribu hektare perkebunan, akan menjadi harapan
peningkatan perekonomian ke depan. "Untuk itu kami meminta dukungan dari
semua pihak terutama pihak perbankan guna mewujudkan kawasan
agropolitan tersebut," katanya.
Kelima Kecamatan yang
akan dijadikan sentra agropolitan, kata dia, yakni Kecamatan
Panumbangan, Cihaurbeuti, Panjalu, Lumbung dan Kecamatan Sukamantri.
***5***
(antarajawabarat)